Posisi 1F & 1G pada Plat
Materi Posisi Pengelasan 1F dan 1G SMAW
Untuk Powerpoint : Klik disini
Job Sheet
1. Menggunakan peralatan dan perlengkapan keselamatan dan kesehatan kerja.
2. Mengatur penggunaan arus pengelasan sesuai dengan pekerjaan.
3. Menyambung 2 pipa dengan menggunakan las listrik sesuai SOP
B. ALAT DAN BAHAN :
1. Alat :
a. Seperangkat peralataan las busur manual.
b. Alat keselamatan dan kesehatan kerja kerja.
c. Lembaran kerja/gambar kerja
2. Bahan :
a. Pipa baja karbon ukuran (2 buah)
b. Elektroda E 6013 dengan diameter 2,6 mm
C. KESELAMATAN KERJA :
1. Periksa persambungan kabel-kabel las. Jaga agar tidak ada yang kurang kuat/ longgar. Jauhkan benda-benda yang mudah terbakar dari lokasi pengelasan.
2. Gunakan alat keselamatan dan kesehatan kerja yang layak dan sesuai dengan fungsinya.
3. Jangan gunakan tang dan kabel las yang tidak terisolasi.
4. Bekerjalah pada ruang las dengan sirkulasi udara / ventilasi yang cukup.
5. Usahakan ruang las/ tempat pengelasan tidak terbuka, sehingga cahaya las tidak mengganggu lingkungan/ orang lain yang berada di sekitar lokasi.
6. Bertanyalah pada Instruktor/ pembimbing jika ada hal-hal yang tidak dimengerti dalam melaksanakan pekerjaan.
7. Bersihkan alat dan tempat kerja setelah selesai bekerja.
2. Dekatkan 2 plat yang akan dilas kemudian tempatkan dimeja las
3. Atur amper pengelasan
4. Buat las titik dibagian kedua ujung benda yang akan disambung 5. Bersihkan kerak hasil las titik tersebut dengan palu, setelah bersih dari kerak lakukan pengelasan pada sambungan plat besi.
6. Dinginkan dan bersihkan bahan sebelum diserahkan pada Instruktor/ pembimbing.
7. Periksakan hasil las yang dikerjakan pada Instruktor/ pembimbing
8.Lakukan pengelasan ulang sesuai petunjuk Instruktor/ pembimbing, jika belum mencapai kriteria.
Soal Latihan : Klik untuk Membuka
Modul Pengelasan Posisi 1F 1G (Pengelasan SMAW)
Shield Metal Arc Welding adalah proses pengelasan yang menggunakan panas untuk mencairkan material dasar atau logam induk dan elektroda (kawat las). Panas tersebut ditimbulkan oleh lompatan ion listrik yang terjadi antara katoda dan anoda (ujung elektroda dan permukaan plat yang akan dilas ). Panas yang timbul dari lompatan ion listrik ini besarnya dapat mencapai 4000o sampai 4500o Celcius.
Proses terjadinya pengelasan karena adanya kontak antara ujung elektroda dan material dasar sehingga terjadi hubungan pendek dan saat terjadi hubungan pendek tersebut tukang las (welder) harus menarik elektrode sehingga terbentuk busur listrik yaitu lompatan ion yang menimbulkan panas. Panas akan mencairkan elektrode dan material dasar sehingga cairan elektrode dan cairan material dasar akan menyatu membentuk logam lasan (weld metal).
Untuk menghasilkan busur yang baik dan konstan tukang las harus menjaga jarak ujung elektroda dan permukaan material dasar tetap sama. Adapun jarak yang paling baik adalah sama dengan diameter elektroda yang dipakai,misalnya kawat las (elektroda) 3,2 mm maka jarak yang baik antara material dasar dengan ujung elektroda adalah sekitar 3 mm juga.
PROSEDUR PENGELASAN YANG BAIK
Untuk menghasilkan kualitas pengelasan smaw yang berkualitas ada 7 parameter yang perlu di perhatikan, trik ini di dapatkan dari buku moderen welding teknologi, berikut parameter-parameternya:
1. Pemilihan jenis elektroda yang tepat mulai dari kuat tarik, jenis material, dan jenis coatingnya agar matching/sesuai dengan material yang akan di las.
2. Pemilihan diameter alektroda yang di gunakan di pertimbangkan berdasarkan type elektroda, posisi pengelasan, joint desain, ketebalan material, dan skill dari weldernya.
3. Pemakaian arus yang tepat
Pada pengelasan smaw sangat berpengaruh terhadap hasil lasan , jika arus terlalu besar maka elektroda akan terlalu cepat meleleh dan susah di kontrol, jika arus terlalu rendah maka hasil pengelasan akan menumpuk dan tak beraturan.
4. Arc length yang tepat dan konsisten
Pada pengelasan smaw jika arc length terlalu tinggi maka akan terjadi large globule sehingga akan terjadi banyak spatter saat mengelas, dan bisa terjadi porosity jika arc length yang terlalu pendek maka akan terjadi panas yang berlebih sehingga menghasilkan deep penetration dan bisa menyebabkan base metal jebol( blow hole ).
5. Tavel speed yang tepat
Jika travel speed terlalu tinggi maka logam cair akan cepat membeku dan weld bead akan rendah, kotoran dan gas akan terjebak dan bisa menimbulkan cacat las, jika terlalu lambat weld bead terlalu tinggi dan lebar dan hasil pengelasan akan berkerut.
6. Sudut pengelasan yang tepat
Pada pengelasan smaw sudut elektroda sangat penting, terutama pada saat pengelasan fillet dan groove sambungan yang dalam. apabila sudut pengelasan yang kurang tepat dapat mengakibatkan undercut, dll. biasanya sudut yang di pakai 70-80 derajat
7. Ayunan elektroda ( welding manipulation)yang benar.
Karena setiap elektroda memiliki karakteristik ayunan yang berbeda-beda welding manipulation pengelasan smaw berdasarkan : type elektroda, desain sambungan, posisi pengelasan dan pengalaman dari welder itu sendiri.
Posisi pengelasan 1F
Posisi pengelasan 1f adalah posisi pengelasan dimana benda kerja berada pada dibawah tangan (hand down) .pada benda kerja pada posisi diagonal dengan posisi elektroda 60° s/d 80°
Dengan settingan kuat arus 70A s/d 80A.pada pengelasan ini elektroda yang baik yaitu menggunakan elektroda dengan kode E6013
Video pengelasan 1F dibawah tangan
Posisi pengelasan 1G
Posisi pengelasan 1G adalah posisi pengelasan dibawah tangan (hand down)sama seperti 1F dengan tetapi dengan posisi benda kerja horizontal pada pengelasan ini posisi elektroda membentuk sudut 30°s/d 50° dengan menggunakan settingan kuat arus 50A s/d 60A untuk elektroda yang digunakan elektroda dengan koda E7016
Untuk Powerpoint : Klik disini
Job Sheet
A. TUJUAN :
Setelah melaksanakan pembelajaran peserta diharapkan akan mampu :1. Menggunakan peralatan dan perlengkapan keselamatan dan kesehatan kerja.
2. Mengatur penggunaan arus pengelasan sesuai dengan pekerjaan.
3. Menyambung 2 pipa dengan menggunakan las listrik sesuai SOP
B. ALAT DAN BAHAN :
1. Alat :
a. Seperangkat peralataan las busur manual.
b. Alat keselamatan dan kesehatan kerja kerja.
c. Lembaran kerja/gambar kerja
2. Bahan :
a. Pipa baja karbon ukuran (2 buah)
b. Elektroda E 6013 dengan diameter 2,6 mm
C. KESELAMATAN KERJA :
1. Periksa persambungan kabel-kabel las. Jaga agar tidak ada yang kurang kuat/ longgar. Jauhkan benda-benda yang mudah terbakar dari lokasi pengelasan.
2. Gunakan alat keselamatan dan kesehatan kerja yang layak dan sesuai dengan fungsinya.
3. Jangan gunakan tang dan kabel las yang tidak terisolasi.
4. Bekerjalah pada ruang las dengan sirkulasi udara / ventilasi yang cukup.
5. Usahakan ruang las/ tempat pengelasan tidak terbuka, sehingga cahaya las tidak mengganggu lingkungan/ orang lain yang berada di sekitar lokasi.
6. Bertanyalah pada Instruktor/ pembimbing jika ada hal-hal yang tidak dimengerti dalam melaksanakan pekerjaan.
7. Bersihkan alat dan tempat kerja setelah selesai bekerja.
D. LANGKAH KERJA :
1. Siapkan 2 bahan las dengan ukuran masing-masing 50 x 20 mm, kikir/ grinda bagian-bagian yang tajam.2. Dekatkan 2 plat yang akan dilas kemudian tempatkan dimeja las
3. Atur amper pengelasan
4. Buat las titik dibagian kedua ujung benda yang akan disambung 5. Bersihkan kerak hasil las titik tersebut dengan palu, setelah bersih dari kerak lakukan pengelasan pada sambungan plat besi.
6. Dinginkan dan bersihkan bahan sebelum diserahkan pada Instruktor/ pembimbing.
7. Periksakan hasil las yang dikerjakan pada Instruktor/ pembimbing
8.Lakukan pengelasan ulang sesuai petunjuk Instruktor/ pembimbing, jika belum mencapai kriteria.
Soal Latihan : Klik untuk Membuka
Komentar
Posting Komentar